Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sering menjadi penyebab kecelakaan,begini cara baca kode pada ban

     Ban merupakan suatu suku cadang dari suatu kendaraan bermotor( roda 2 ataupun roda 4 atau roda banyak,hehe) yang memiliki kegunaan spesial serta sangat berarti dalam peranannya memastikan keselamatan dalam berkendaraan. Sehubungan dengan guna ban pada kendaraan yang sangat berarti itu, hingga butuh mengenali metode membaca kode ban, metode konsumsi serta perawatan ban yang lebih baik supaya tidak cuma diperoleh khasiat keselamatan saja, namun pula khasiat keekonomisan, khasiat kenyamanan, serta sebagainya. Dalam peluang ini aku mau berbagi tentang Metode Membaca Kode Ban Terbaik buat kamu tahu.

Membaca kode ban



Metode Membaca Kode Ban Terbaik

Dalam membaca kode ban masih banyak orang yang belum mengatahuinya makna dari angka serta huruf yang tertera pada ban. Buat Metode Membaca Kode Ban Terbaik terdapat 2 yang hendak aku bahas ialah Metode Membaca Kode Ban Motor serta Metode Membaca Kode Ban Mobil. oke kita mulai saja buat mengetahu metode membaca kode ban.

Metode Membaca Kode Ban Motor

Pada Ban sepeda motor ada suatu kode yang berbentuk( Simbol) angka ataupun huruf misalnya 130/ 90- 16 67H ataupun 4. 60- H- 18 4PR. dari Kode ban tersebut Data apa yang dapat kita miliki? Dibawah ini kita hendak mangulas sebagian antara lain. Terdapat 2 berbagai Kode Ban yang biasa digunakan:


Ialah Kode Ban Imperial serta Kode Ban Metric.

Contoh: Kode Ban Imperial

4. 60- H- 18 4PR

4. 60 melaporkan kode lebar ban“ dalam satuan inchi”

H menampilkan ambang batasan kecepatan pemakaian

18 menampilkan kode buat diameter velg/ rim“ dalam satuan(“) inchi”

4PR menampilkan kode buat kekuatan ban yang bersumber pada pada kekuatan serat kain ban ataupun ply rating, 4PR pula berarti pemakaian susunan kain yang dibuat dari bahan nilon di dalam suatu carcass berindikasi kekokohannya setara dengan 4 susunan kain ban.

Buat Kode Ban Imperial, Aspect Ratio ataupun perbandingan besar ban terhadap lebar ban didasarkan pada nilai 100%( besar ban sama dengan lebar ban).

Contoh: Kode Ban Metric

120/ 70- 17 67H

120 menampilkan kode buat lebar ban“ dalam satuan mm”

70 menampilkan kode perbandingan besar ban terhadap lebar ban. 70 berarti pula perbandingan besar ban 90% dari lebarnya sebetulnya. Apabila lebar ban 120 milimeter, hingga besar ban tersebut merupakan 70% x 120 milimeter ataupun= 85. 2 milimeter. Aspect ratio kecil pada suatu ban hendak tingkatkan keahlian stabilitas dan handling kendaraan.

17 menampilkan kode Diameter Velg/ rim dalam satuan(“) inchi.

67 menampilkan kode buat beban maximum yang diperbolehkan dari( load index/ LI). LI 67 berarti: beban maksimum yang bisa ditanggung oleh suatu ban sebesar 307 kilogram.

H menampilkan batasan kecepatan konsumsi( sama semacam pada contoh diatas)

Kode kecepatan ban

Q merupakan kode buat kecepatan optimal= 160 kilometer/ jam.

S merupakan kode buat kecepatan optimal= 180 kilometer/ jam.

T merupakan kode buat kecepatan optimal= 190 kilometer/ jam.

U merupakan kode buat kecepatan optimal= 200 kilometer. jam.

H merupakan kode buat kecepatan optimal= 210 kilometer/ jam.

V merupakan kode buat kecepatan optimal= 240 kilometer/ jam.

W merupakan kode buat kecepatan optimal= 270 kilometer/ jam.

Y merupakan kode buat kecepatan optimal= 300 kilometer/ jam.

Z merupakan kode buat kecepatan di atas= 240 kilometer/ jam.

Indeks Beban:

62 merupakan kode buat beban optimal 265 Kilogram.

63 merupakan kode buat beban optimal 272 Kilogram.

64 merupakan kode buat beban optimal 265 Kilogram.

66 merupakan kode buat beban optimal 300 Kilogram.

68 merupakan kode buat beban optimal 315 Kilogram.

70 merupakan kode buat beban optimal 335 Kilogram.

73 merupakan kode buat beban optimal 365 Kilogram.

75 merupakan kode buat beban optimal 387 Kilogram.

80– 89 merupakan kode buat beban optimal 450– 580 Kilogram.

90– 100 merupakan kode buat beban optimal 600– 800 Kilogram.

     Supaya lebih gampang, langsung dipraktikkan pada ban IRC NR 69. Ban yang dipakai bagaikan part original equipment manufacturing( OEM) oleh pabrikan motor Yamaha ini, salah satu dimensi bannya 80/ 90- 17. Metode baca kode ban motor semacam ini mirip dengan metode baca ban mobil.

     Angka awal,“ 80” merupakan section width( dimensi antara sisi ban, diukur dari bagian sisi ban) ataupun biasa dimaksud bagaikan lebar tapak ban dalam satuan mm. Lagi angka di belakangnya,“ 90” merupakan aspec rationya.

     Aspec ratio merupakan persentase section width dibanding dengan section height( besar dari tapak ban ke bibir ban, diukur dari sebelah sisi ban). Apabila disebutkan angka aspec ratio 90, maksudnya besar ban merupakan 90% dari 80 milimeter= 72mm. Lagi angka terakhir,“ 17” membuktikan diameter dalam ban, ataupun diameter pelek.“ Karakteristik ban dengan kode metric merupakan mempunyai pinggul ban yang lebih lebar. Ini sangat bermanfaat dikala menikung pada kecepatan besar. Contohnya ban balap IRC Razzo pula memakai kode dimensi metric,” jelas Adang Apandi, Manager- Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial serta IRC.

     Yang selanjutnya merupakan kode dimensi ban imperial. Contohnya ban IRC NR6. Ban dengan dimensi 2. 50- 17 ini dipakai bagaikan part original equipment manufacturing( OEM) oleh pabrikan motor Honda. Ban dengan kode semacam ini malah sangat gampang dibaca.

     Angka awal,“ 2. 50” merupakan kode section width( dimensi antara sisi ban, diukur dari bagian dalam ban) ataupun biasa dimaksud bagaikan lebar tapak ban dalam satuan inci. Maksudnya 2. 50 sama dengan 2, 5 inci ataupun 63, 5 milimeter.

     Kemudian gimana dengan besar ban ataupun aspec rationnya? Pada ban tipe ini didasarkan pada nilai 100% dari section width. Jadi dapat dimaksud besar ban serta lebar ban sama. Lagi angka terakhir merupakan membuktikan diameter dalam ban, ataupun diameter pelek. sumber: http:// ruudisantoso. wordpress. com dari sumber http:// www. otomotifnet. com

Metode Membaca Kode Ban Mobil

     Semacam halnya pada Produk santapan, Ban pula mempunyai waktu kadaluarsa. Standarnya merupakan 3 tahun dari bertepatan pada pembuatan ataupun menempuh jarak dekat 60. 000 Kilometer. Tiap pabrik ban memiliki pengkodean dan jumlah digit yang berbeda- beda. Itu dapat Kamu temui bibir ban( dekat pelek) misalnya 1709, berarti dibuat minggu ke- 17 tahun 2009.

     Banyak sebagian orang yang tidak ketahui kalau yang terutama dari suatu Ban merupakan kode waktu Pemroduksian Ban Tersbut. Ban hendak kedaluwarsa( expired) dalam kurun waktu 3 tahun( 3 tahun) sehabis ban tersebut dibuat. Nah buat membaca kode ban Mobil merupakan bagaikan berikut:

     Kode penciptaan dicetak bi bagian ban( sisi ban) amati pada foto, dengan penandaan unik semacam peneng. Tiap pabrik ban( Semacam PT gajah Tunggal) mempunyai jumlah kode digit tertentu buat mencirikan ban hasil produksinya, terdapat yang 5 digit, terdapat pula yang 7 digit. Hendak namun kode 4 Digit dari balik merupakan suatu standard international yang menampilkan dari Penciptaan pada Minggu( Week) serta Tahun( YEAR) ban tersebut dibuat.

Metode Membaca Kode Ban Terbaik

     Buat mengenali kode dari ban tersebut kita dapat membacanya. Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode penciptaan ban. 2 kode angka awal membuktikan minggu, 2 kode angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut berarti, Ban terbuat pada minggu ke- 20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini berarti, Karena terus menjadi lama ban yang telah dibuat tersimpan, terus menjadi rentan pula terhadap kehancuran yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.

     Kompon Ban yang kerasa sangat mempengaruhi terhadap keahlian energi cengkram ban pada alur jalur kala direm. Kompon yang keras ataupun sudah berumur lama dapat menyebabkan ban tidak mencengkram dengan sempurna serta ini berarti hendak berdampak parah pada pengemudi serta kendaraan. Buat pengecekan secara manual yang dapat kita jalani buat mengecek kekerasan kompon dapat memakai metode menekan kompon ban dengan ujung kuku, apabila masih terdapat cekungan pada kompon berarti ban masih dapat dibilang layak buat digunakan( asal tidak pada ban yang rusak ajah.. Ahhahaha: P, kalo itu mah sama pula Boong😀).

Panduan buat Kamu:

Saat sebelum kita membeli ataupun mengubah suatu ban baru, hendaknya kita wajib mengenali dimensi serta tipe ban apa yang hendaknya dipakai, Misal ban terbaik di indonesia GT Radial. Tujuannya supaya kita tidak salah dalam memilah serta membeli Ban Terbaik. Terdapat 3 faktor yang wajib kita dikenal saat sebelum membeli ban terbaik:

1. Dimensi Ban

     Apabila Apabila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis kode 175/ 70R13 82H. itu artinya merupakan:

“ 175” menampilkan kode lebar telapak ban memakai satuan mm, jadi bukan diameter ban. Terus menjadi besar kode angkanya, hingga makin lebar telapaknya.

“ 70” menunjukkan kode besar ban dalam satuan% persen dari telapak ban. Mudahnya, besar yang diartikan dapat Kamu cermati mulai dari bibir pelek hingga telapak ban melekat ke permukaan aspal. Jadi, terus menjadi kecil angkanya, misalnya 50, hingga jarak telapak ban dengan bibir pelek makin dekat.


“ R” menampilkan kode konstruksi Ban Radial.

“ 13” ialah kode diameter dari pelek yang cocok. Berarti, pelek yang dipakai berdimensi 13 inci.

“ 82” mewakili kode beban maksimum yang dapat ditopang tiap ban. Angka tersebut mempunyai load index sebesar 475 kilogram. Terus menjadi besar, beban maksimumnya meningkat pula. Begitu kebalikannya.

“ H” melambangkan kode batasan kecepatan maksimum yang dicapai ban ini. Kode H ini ban boleh menembus kecepatan maksimum hingga 210 kilometer/ jam.

2. Umur ban

3. Treadwear Indicator

     Treadwear Indicator Merupakan Ciri ataupun karakteristik raga yang terletak pas diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan keadaan pemakaian ban. Apabila ketebalan ban memegang garis itu, hingga menunjukkan Ban wajib telah ditukar. Bahayanya apabila ban tidak ditukar pada dikala hujan hendak menimbulkan indikasi aquaplaning( ban mengambang), pasti ini hendak sangat beresiko buat keselamatan kamu ataupun pengemudi.


Postingan Yang lain:

1. Ban mobil penumpang

Ukuran

195/ 60 R 14 85 H

195: Lebar penampang ban( milimeter)

60: Aspek rasio

R: Kontruksi ban radial

14: Diameter pelek( inch)

85: Load indek

H: Simbol batasan kecepatan.

Ukuran

7. 75– 14 4PR

7. 75: Lebar penampang ban( inch)

14: Diameter pelek( inch)

4PR: Ply rating

Ukuran

205SR14

205: Lebar penampang( milimeter)

S: Batasan kecepatan

R: Kontruksi radial

14: Diameter pelek( inch)

Ukuran

G70– 15 B

Gram: Batasan ban

70: Aspek rasio( seri)

15: Diameter pelek( inch)

B: Load range

2. Ban Truck and Bis, off the road serta Industri

Ukuran

10. 00– 20 14PR

10. 00: Lebar penampang( inch)

20: Diameter pelek( inch)

14PR: Ply rating

3. Ban Balap ataupun Racing Tire( RA)

Ukuran

5. 00/ 9. 00– 13

5. 00: Besar penampang( inch)

9. 00: Lebar penampang( inch)

13: Diameter pelek( inch)

4. Ban Pejal ataupun Solid Tire( ST).

Ukuran

10 x 6 x 61/ 4

10: Diameter luar( inch)

6: Lebar Dasar

61/ 4: Diameter dalam( inch)

5. Ban Agrikultur( AGP)

Ukuran

19 x 8. 00– 10

19: Diameter totalitas( inch)

8. 00: Lebar penampang( inch)

10: Diameter pelek.

Metode membaca aspek ratio

     Aspek ratio merupakan perbandingan antara besar ban dengan lebar telapak ban dalam persen, sehingga bila terbuat rumusnya semacam ini.

Ratio= Besar penampang/ lebar penampang X 100

contoh 1 mencari aspek ratio: dikenal lebar telapak= 200mm, kemudian besar penampang= 100 hingga, aspek rationya merupakan 100/ 200X100= 50

contoh 2, mencari besar penampang: dikenal salah satu size ban 195/ 55 R16. hingga, tingginya didapat 195X55/ 100= 107, hingga besar bannya 107 milimeter serta lebar bannya 195mm

disadur dari : https://iputuswardiyasa.wordpress.com/2013/03/25/cara-membaca-kode-dan-ukuran-ban/


Posting Komentar untuk "Sering menjadi penyebab kecelakaan,begini cara baca kode pada ban"